APAKAH MASIH BINGUNG MENGHADAPI MENOPAUSE ???

APAKAH BINGUNG MENGHADAPI MENOPAUSE ???

Apakah Masih Bingung Menghadapi Menopause  ???

Oleh : dr. IMELDA MARGARETHA [Konsultan Medis]

 

Menopause merupakan suatu istilah yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “berhenti haid” (apause in the menses). Di Masyarakat, banyak wanita merasa khawatir saat menghadapi masa Menopause, bahkan kadang-kadang masa Menopause dapat membuat seorang wanita merasa putus asa. Masa Menopause sendiri adalah bagian yang normal dari perjalanan hidup seorang wanita dan bukan merupakan suatu penyakit. Wanita terlahir dengan Organ Ovarium yang memproduksi Hormon Estrogen dan Progesteron, yang berfungsi untuk mengontrol Siklus Menstruasi serta pelepasan Sel Telur (Ovulasi). Masa Menopause terjadi ketika Organ Ovarium tidak lagi melepaskan Sel Telur setiap bulannya dan Siklus Menstruasi berhenti. Jadi masa Menopause adalah masa berakhirnya Siklus Menstruasi secara alami, yang biasanya dimulai saat wanita berada dalam kisaran usia 45 tahun hingga 55 tahun. Namun, masa Menopause juga dapat terjadi lebih dini, yaitu sebelum usia 40 tahun yang dapat terjadi akibat latar belakang masalah kesehatan tertentu.

Menjelang masa Menopause, wanita biasanya mengalami beberapa perubahan atau disebut dengan masa transisi (Perimenopause).

Salah satu dari tanda Perimenopause yang paling umum adalah perubahan pada Siklus Menstruasi, seperti :

  • Jarak dengan Menstruasi berikutnya terkadang lebih cepat atau bahkan lebih lambat.
  • Lamanya Menstruasi menjadi lebih singkat atau bahkan lebih lama.
  • Volume perdarahan Menstruasi lebih sedikit atau bahkan lebih banyak.

Perubahan Siklus Menstruasi tersebut lama-kelamaan akan berujung pada total berhentinya Menstruasi. Seorang wanita dikatakan sudah memasuki masa Menopause jika sudah tidak mengalami “Menstruasi rutin” lagi, minimal 12 bulan berturut-turut.

Perubahan siklus hormonal saat masa Menopause selain mempengaruhi fisik seorang wanita juga akan mempengaruhi perubahan emosi dan kondisi psikologi seorang wanita. Hal ini menyebabkan seorang wanita menjadi lebih mudah tersinggung, merasa sedih, cepat lelah, mood swing, dan cemas. Penurunan kadar Hormon Estrogen dan Progesteron selama masa Menopause juga menyebabkan terjadinya sulit tidur (insomnia) yang disertai dengan mudah terbangun di malam hari dan kesulitan untuk tidur kembali. Insomnia ini juga biasanya disertai dengan terjadinya “Hot Flashes” yaitu ; perasaan panas yang dapat tiba-tiba muncul, dan akan terasa di tubuh bagian atas, seperti ; di wajah, lalu menyebar ke leher dan dada sehingga area tubuh yang terdampak tiba-tiba akan berkeringat sangat berlebihan dan kulit area yang terdampak menjadi kemerahan.

Ketidakseimbangan Hormon Estrogen dan Progesteron yang terjadi selama masa Menopause yang seiring juga dengan bertambahnya usia seorang wanita, akan dapat memudahkan timbulnya sejumlah masalah kesehatan dari yang ringan sampai yang berat, seperti :

  • Kulit menjadi kering, tipis dan keriput.
  • Rambut menjadi rapuh mudah patah dan rontok.
  • Tubuh menjadi gemuk karena masa Otot Tubuh berkurang dan tergantikan oleh Lemak Tubuh.
  • Kekuatan Otot dan Sendi menurun, sehingga sering terjadi nyeri dan pegal Otot serta kekakuan Sendi.
  • Penglihatan yang melemah, akibat terjadinya ; Katarak (kekeruhan Lensa Mata) dan Degenerasi Makula (kerusakan pada salah satu bagian Retina yang menjadi pusat penglihatan).
  • Terjadi pengeroposan Tulang (Osteoporosis).

Mudah terjadi Penyakit Jantung Koroner, karena kadar Cholesterol

  • di dalam Tubuh juga menjadi mudah meningkat.
    • Mudah terjadi gangguan Saluran Kemih seperti ; sulit menahan buang air kecil (Inkontinensia Urine), menjadi lebih sering buang air kecil, hingga merasa anyang-anyangan atau nyeri saat buang air kecil, bahkan juga berpotensi rentan mengalami Infeksi Saluran Kemih (ISK).
    • Metabolisme Saluran Pencernaan menjadi melambat.
    • Beresiko terkena Alzheimer.
    • Perubahan pada kehidupan seksual.

    Masa Menopause tidak dapat dicegah tetapi dapat diupayakan oleh seorang wanita untuk mendapat hidup lebih berkualitas dan sehat selama menjalani masa Menopause. Memodifikasi gaya hidup ke arah yang lebih sehat dapat mengurangi ketidaknyamanan yang dialami akibat gejala-gejala yang terjadi selama masa Menopause dan akan membuat Tubuh menjadi lebih sehat. Merawat diri dengan baik adalah kunci untuk menikmati kehidupan yang aktif dan sehat di masa Menopause.  Beberapa Modifikasi gaya hidup yang disarankan untuk dilakukan adalah :

    mempertahankan berat badan ideal atau menurunkan berat badan yang berlebih dengan melakukan aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dan Olahraga teratur, seperti ; jalan cepat, olahraga yang minimal resiko cedera/ Low Impact (misalnya ; aerobic, dll).
    • Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, menambahkan asupan Calsium untuk menguatkan Tulang, dan melengkapi dengan Suplemen yang diperlukan.
    • Menghindari minuman beralkohol, berkafein dan merokok yang dapat memicu lebih sering terjadi sakit kepala, Hot Flashes dan gejala jantung berdebar yang sering timbul di masa Menopause.
    • Mendapatkan tidur berkualitas untuk memperbaiki kualitas perasaan (Mood), kondisi Psikologi dan stabilitas emosional.
    • Hindari stress, misal dengan melakukan : rekreasi, meditasi atau yoga yang dapat membantu untuk lebih bahagia dan mencegah Depresi selama menyesuaikan diri dengan gejala yang dialami pada periode peralihan hormonal masa Menopause.

    Salah satu suplementasi yang dapat dikonsumsi saat masa Menopause adalah mengkonsumsi Suplemen yang kaya akan Fitoestrogen, dengan tujuan dapat meningkatkan kembali kadar Hormon Estrogen dalam Tubuh wanita. Suplemen yang kaya dengan kandungan Fitoestrogen tersebut diantaranya adalah yang berasal dari olahan Kedelai (Soybean). Suplemen Soybean dibuat dengan mengambil ekstrak  dari Biji Kedelai sehingga tidak membuang unsur-unsur penting dalam Kedelai. Salah satu unsur penting dalam Kedelai (Soybean) adalah kandungan Senyawa Isoflavon yang sangat berguna dalam mengurangi berbagai gejala serta keluhan selama masa Menopause seperti yang sudah diuraikan di awal tulisan ini.

    Suplemen lain yang dapat digunakan bersamaan dengan Soybean selama masa Menopause adalah Spirulina yang mengandung Fitoprogesteron, yaitu senyawa Bioaktif Tumbuhan (Fitonutrien) yang mirip fungsinya dengan Hormon Progesteron dalam tubuh wanita. Fitoprogesteron dalam Spirulina juga  dapat membantu mengurangi keluhan-keluhan yang timbul selama masa Menopause. Fitoprogesteron dalam Spirulina juga secara khusus berperan mencegah dan menghambat terjadinya Kanker yang dipicu oleh terjadinya ketidakseimbangan hormon wanita. Secara umum Spirulina juga mengandung Asam Gamma Linoleat (GLA) yang merupakan Asam Lemak Omega-6. Di mana Asam Lemak Omega-6 dianggap sebagai Asam Lemak Essensial, yang artinya Asam Lemak ini diperlukan untuk kesehatan Tubuh Manusia, namun Tubuh Manusia tidak dapat memproduksinya sendiri, sehingga Tubuh harus mendapatkannya melalui makanan. GLA di dalam Spirulina juga diperlukan selama masa Menopause karena GLA akan membantu Tubuh memproduksi Hormon Prostaglandin yang berperan dalam mengatur seluruh proses Metabolism Tubuh agar dapat berjalan normal dan meredam terjadinya proses peradangan (inflamasi). Jangan dilupakan hal penting menghidrasi Tubuh dengan minum air putih yang cukup pada masa Menopause.